Aku belum pernah sesedih ini. Lembur sampai subuh, melewati jam 23.00 dengan tidak beristirahat, mata sembab, berair, lemes hanya untuk.. sebuah penyepelean? Oh my God.. Aku bisa gila. Kalau seperti ini terus.. Aku akan jadi seseorang yang angkuh..
Sulit sekali bagiku untuk mempercayai orang lain. Karena itulah, aku tidak cocok dalam kerja kelompok. I do it myself, my way. Sejujurnya kerja kelompok menimbulkan trauma psikologis yang sulit sembuh karena terjadi berulang kali. Aku selalu sendirian : menghadapi ketakutan sendiri, berpikir sendiri, berusaha sendiri, ada masalah memecahkannya sendiri.. Lebih baik sendirian, daripada bertujuh tapi merasa sendirian. Karena mereka tidak bertanggung jawab, terlalu menganggap remeh & terlalu mempercayaiku. Karena mereka keterlaluan.
Aku sedang mengusahakan untuk pulih dari luka lama, aku izinkan mereka membantuku.
“Gimana kalau dikirim lewat email aja? Atau ditulis di catatan fb, ntar ditag?”
“Jumat ya In?”
Jumat, Sabtu, Minggu & Senin.. Bohong. Bahkan hingga detik mau presentasi, mereka belum baca materi yang mau dipresentasiin.
“In, tukeran ya, aku yang jadi moderatornya?”
Tukeran???
Ah, aku ingat. Seminggu yang lalu mereka berebut jadi pembicara. Mereka semua ingin ‘terlihat’, sementara harus ada satu yang mengambil tanggung jawab sebagai seseorang yang dianggap ‘tidak penting’—moderator/operator. Dan meskipun aku juga sama, aku ingin jadi pembicara, tapi tidak ada yang mau mengalah.. Aku pikir tidak masalah jadi moderator, toh sebenarnya belum ada moderator dari kelompok lain yang menjalankan tugasnya dengan baik. Dan mendengar seenteng itu dia mengucapkannya… Harga diriku benar-benar diinjak2 olehnya.
“Ndak bisa gitu dong. Pembicara kan tinggal baca, materinya juga ndak banyak kok.”
Presentasi yang kacau. Dosennya tidak hadir, ada yang cuma presensi langsung pulang.. dan mereka tidak mau berpikir mengenai permasalahan yang diajukan teman-teman yang masih bertahan.. Aku menghela nafas panjang, menjawab pertanyaan yang diajukan. Karena itu terlintas di pikiranku.. Aku bisa melakukannya semuanya sendiri. Aku tidak butuh orang lain.
Dan betapa aku ingin membuang jauh2 kesombongan dalam hatiku.. Aku tidak menginginkannya. Aku ingin jadi wanita yang anggun dan ramah, tapi akan sulit sekali ketika ada kesombongan dalam hatiku. Entahlah..
Saat ini hatiku diliputi kemarahan. Aku meletus. Lemah.